Menjadi Kepala Sekolah yang Suka Menulis

 Menjadi Kepala Sekolah yang Suka Menulis

Pada malam hari ini merupakan pertemuan ke-34 kelas belajar menulis yang diselenggarakan oleh Om Jay. Pada pukul 19.00 WIB Om Jay memulai kegiatan. Om Jay mempersilakan Bu Aam yang bertugas sebagai moderator untuk memulai kelas. Untuk mempersingkat waktu Bu Aam mempersilakan Pak Suparno Muhammad, S.Pd. M.Pd., selaku narasumber pada malam hari ini yang memaparkan tema "Menjadi Kepala Sekolah yang Suka Menulis"

Pak Suparno merupakan alumni gelombang ke-3 kelas menulis bersama Om Jay. Beliau merupakan kepala sekolah yang aktif menulis di kabupatennya. Menulis merupakan menu wajib yang harus dilakukan setiap hari. Seperti matahari yang menyinari bumi, tetap akan bersinar walau tak ingin mendapatkan pujian dan penghargaan. Seperti pula jam dinding yang akan terus berputar meskipun dilihat ataupun tidak. 

Dengan mengikuti group kepenulisan menjadikan motivasi menulis dan menjadikan suatu kegiatan yang menyenangkan, menghibur dan meningkatkan kecerdasan. Dengan menulis personal branding akan melejit dan bahkan bisa menghasilkan uang dan merubah masa depan. Di dalam keluarga Pak Suparno juga gemar menulis, terbukti Pak Suparno sendiri menghasilkan 11 buah buku, istri beliau 3 buku dan putranya 1 judul buku novel. 

Lantas apa yang ditulis oleh Pak Suparno? 

Berikut adalah hal-hal yang ditulis oleh beliau adalah :

a. Menulis motivasi, motivasi belajar, bekerja, menulis, beribadah, dan tegar dalam menjalani kehidupan.

b. Menulis catatan perjalanan

c. Mencatat suatu kejadian/peristiwa

Nahh..bagaimana caranya agar semangat menulis? Berikut ini tips ala Pak Suparno:

a. Bergabung dengan group menulis

b. Berguru kepada penulis hebat

c. Berteman dengan penulis

d. Membaca tulisan penulis hebat

e. Membaca tulisan teman

Karya yang yang dihasilkan oleh Pak Suparno mengantarkan beliau mendapatkan SK PAK golongan IV C pada tanggal 16 Maret 2021 lalu. 4 buku Pak Suparno dapat dinilaikan dalam PAK karena tergolong dalam bidang pendidikan. dan ber ISBN. 

Dalam menumbuhkan keinginan menulis di dalam diri para guru yang dilakukan Pak Parno adalah dengan membeli 5 ekslempar buku untuk disimpan di perpustakaan, diberikan motivasi menulis, diadakan diklat menulis dan akan mendapatkan sertifikat yang bermanfaat untuk mengisi SKP (Sasaran Kinerja Pegawai). Buku yang berhasil diterbitkan dipemerkan saat event Hardiknas dan pameran hari jadi. Selain itu juga bermanfaat untuk kenaikan angka pangkat dan akan memberikan keteladanan dalam menulis. Guru yang menulis diberikan reiforcement

Di akhir sesi Pak Parno menyampaikan clossing statement : 

"Suatu  saat  pasti  beda  antara  yang menulis  dan yang tidak,   untuk  itu  menulislah,  seperti jarum  jam,  dilihat  atau tidak dilihat  orang  akan  senantiasa berputar"

Salam Literasi, 

Rofiana