Subscribe Us

Rofiana SD Negeri Pungkuran by Rofiana Rofiana

Semangat Menulis di Kala Sakit

Semangat Menulis di Kala Sakit

Malam ini memasuki pertemuan ke-31 kelas belajar menulis besutan dari Om Jay. Bu Aam bertugas sebagai moderator segera memulai pertemuan. Sambil menemani kakak belajar menyimak dengan saksama pemaparan dari narasumber yang dihadirkan malam hari ini yakni Bapak Suharto, S.Ag., M.Pd. Adapun tema yang dipaparkan malam hari ini adalah "Menulis di Kala Sakit" 

Pak Harto atau yang akrab disapa Cang Ato ini merupakan guru Fiqih di MTsN 5 Jakarta. Cang Ato mulai berkelana mencari pelatihan literasi tentang menulis PTK yang mengantarkan berkenalan dengan Om Jay, Om Dedi, Alm Dian Kelana dan lainnya. Sekitar tahun 2016-2017 mengikuti pelatihan seperti penulisan PTK, public speaking, writing camp batch 6. Buku antologi pertama beliau dalah "Bukan Guru Biasa" dan buku solo perdana beliau "Mengejar Adzan". 

Pada tanggal 19 Juli 2018 Cang Ato mendapat ujian dari Allah menderita penyakit langka GBS (Guilian Barre Syndrome) yang mematikan selutuh syaraf sampai harus dibantu ventilator dan oksigen. Dalam kurun waktu satu setengah tahun Beliau putus hubungan dengan dunia luar. Hingga pada suatu saat masih dalam kondisi sakit Cang Ato mulai bersemangat kembali dengan menghidupkan HP dan mulai melacak akun FB. Sejak saat itu Cang Ato mulai berhubungan dengan dunia luar melalui postingan di sosmed. Pada akhirnya beliau mulai aktif menulis menceritakan perjalanan pemyakit yang dialami. Tulisan dishare di FB maupun blog. Postingannya pun ditunggu oleh banyak teman literasi dari berbagai group. 

Di tengah perjalanan menulis, Om Jay menghubungi Cang Ato untuk bergabung dalam pelatihan menulis gelombang 8. Dalam keterbatasan fisik karena sakit yang diderita Cang Ato begitu luar biasa menghasilkan beberapa karya. Menulis mengalir begitu saja. Seperti kata Om Jay, menulislah setiap hari dan lihatlah apa yang terjadi. Banyak tawaran yang menghampiri. Tentu juga banyak rejeki yang datang. 


Saat ini beliau sedang menulis buku ke 4, 5, dan 6. Buku yang  ke-4 sedang diusulkan di YTPD. Yang ke 5 sedang diedit sementara yang ke-6 sedang berjalan sudah bagian ke 28 (novel Betawi)  yaitu:  Belajar Tak Bertepi ( kisah berguru dengan para pakar + resume yg belum dibukukan), Kisah-kisah inspiratif mendidik diri, dan sebuah novel Betawi "Aisyeh Menunggu Cinte"

Menurut Cang Ato ada beberapa langkah yang harus kita ketahui sebagai penulis pemula yakni: 

1. Tulis apa yang kita bisa dan kuasai.

Menulis apa yang kita bisa akan memudahkan kita untuk menulis. Mulailah dengan satu paragraf terlebih dahulu. Tidak usah terlalu panjang. Gunakan bahasa yang sederhana, yang terpenting bisa dibaca dan dipahami.

2, Mulailah dari apa yang  pernah kita alami. 

Menulis yang pernah kita alami menulisnya lebih mudah tanpa harus mengeluarkan energi yang menguras pikiran. 

3. Buat tema agar focus dalam tulisan.

Mengambil dari pernyataan Pak Akbar Zaenudin, menulis sebaiknya  membuat tema terlebih dahulu sehingga seluruh isi buku temanya sama. Misal tentang motivasi, traveling, kuliner, dll.  

4. Membuat target dalam menulis.

5. Mempunyai semangat. 

Jangan berharap apa yang kita inginkan akan tercapai. Jika tidak ada faktor semangat. Semangat yang membuat saya mampu untuk menyelesaikan tulisan menjadi sebuah buku. Pada saat sakit Cang Ato tetap bersemangat dan berfikir apa yang bisa dilakukan yang bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain dan yang bisa dilakukan adalah menulis. Semua keluargapun mendukung. 

Di akhir pemaparan clossing statement Cang Ato yakni : 

"Kesuksesan bukan milik orang-orang cerdik pandai. Tetapi kesuksesan kepunyaan orang-orang mau berusaha lagi tekun. Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini. Jika pekerjaan itu banyak orang bisa, pasti kita bisa. Jangan menunggu pintar baru Menulis. Menulislah dahulu agar menjadi pintar"



Salam Literasi,


Rofiana

Posting Komentar

4 Komentar

  1. Menulis di kaal sakit akan menyembuhkan diri dari segala penyakit

    BalasHapus
  2. Semoga kita makin bersyukur dan terpantik oleh semangat Cang Ato untuk terus menulis

    BalasHapus
  3. Sangat menginspirasi ...man Jadda wa jadda

    BalasHapus