Rahasia Strategi Menerbitkan Buku di Saat Pandemi ala Penerbit Andi

 Rahasia Strategi Menerbitkan Buku di Saat Pandemi ala Penerbit Andi

Malam ini memasuki pertemua ke-16 pelatihan belajar menulis yang dimotori oleh Om Jay. Seperti biasa Om Jay menyapa seluruh anggota group WA pelatihan belajar menulis pada gelombang 17. Malam ini pada menit-menit awal pertemuan sedikit ada kendala. Baru pada pukul setengah delapan lebih, Bu Aam selaku moderrator pada malam hari ini memulai pertemuan ke-16 ini. Narasumber yang dihadirkan pada malam ini adalah Bapak Agustinus Subardarna selaku direktur pemasaran dari Penerbit Mayor Andi. Tema yang diambil pada malam hari ini adalah "Strategi Pemasaran Buku di Saat Pandemi".

Pak Agus menyampaikan pada masa pandemi ini pertumbuhan industri penerbitan buku secara global  justru bertambah. Penjualan buku global hingga akhir Juli 2020 mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan. Di Indonesia sendiri seperti yang diungkapkan oleh Ketua IKAPI Rosidayati Rozalina seperti yang bisa dilihat pada situs resmi http://www.ikapi.org/, industri penerbitan nasional mengalami dampak yang besar pada masa pandemi datang. Penerbit mengalami penjualan yang merosot turun. Sebanyak 60,2%  sanggup menggaji karyawan selama tiga bulan, dan sebanyak 5% yang menyatakan sanggup bertahan selama satu tahun. 

Penerbit Andi yang masuk dalam kategori penerbit mayor, masih bisa bertahan dalam situasi pandemi ini. Tahun 2021 ini saja akan membuka cabang representative (stokis) sejumlah 120 titik di kota dan kabupaten yang tersebar di seluruh Indonesia. Menurut Pak Agus ada fenomena menarim di industri penerbitan yakni bertumbuhnya penjualan di kanal online.

Penerbit Andi sebagai penerbit mayor sudah menerbitkan buku dengan banyak kategori antara lain buku anak, buku bisnis, buku pertanian, buku fiksi, novel, buku pengembangan diri dan buku teks. Agar buku-buku yang diterbitakan tersebut dikenal dan dibeli oleh konsumen perlu menerapkan strfategi pemasaran buku. Strategi pemasaran tersbeut dipengaruhi oleh faktor mikro dan makro. Faktor mikro meliputi :

a. perantara 

b. pemasok

c. pesaing 

d. masyarakat

Sedangkan faktor makro yang meliputi 

a. demografi

b. ekonomi

c. politik

e. hukum

f. teknologi

g. fisk

i. sosial budaya

Penerbit Andi tidak asing ditelinga saya. Kantor pusatnya yang berada di Jogja cukup dekat dengan tempat saya ngampus dulu. Sampai saat ini ternyata sudah berkarya selama 40 tahun dengan menerbitkan berbagai kategori buku. Usia yang boleh dikatakan sudah senior dalam industri penerbitan. Saya mendadak jadi ingat ketika saya masih sekolah dulu beberapa kali mendapat notes kotak kecil dari tetangga saya yang bertuliskan Penerbit Andi Offset.

Malam ini begitu luar biasa bisa mendapat sharing ilmu dari Bapak Agus selaku direktur pemasarannya. Tentu sebuah pencapaian yang luar biasa. Untuk mendukung keeksisan dalam isndutri penerbitan buku, Penerbit Andi tentu juga menerapkan strategi pemasaran yang jitu yang terbagi dalam 2 strategi yakni :

a. Strategi serangan udara (online)

Pentingnya transformasi digital karena dampak dari pandemi telah mengubah dunia menjadi saatnya interaksi yang meminimalkan sentuhan. Pandemi mengubah segala hal yang ada. Maka strategi yang digunakan adalah strategi digital marketing. Manfaat adanya digital marketing adalah:

- biaya lebih murah

- daya jangkauan sangat luas

- mudah menentukan target pasar buku

- lebih mudah berkomunuikasi

- lebih cepat populer

- sangat membantu meningkatkan penjualan

- mudah dievalusasi

- cepat dikemabangkan

Dalam strategi online terus dilakukan dengan menyebarkan infomasi yang seluas-luanya. Dengan strategi online ini diharapkan mendapatkan konsumen baru dan mempertahankan konsumen yang lama, menjaga kestabilan penjualkan saat kondidi pandemi, menaikkan profit dengan sistem online, dan juga membentuk citra produk. 

b. Strategi selanjutnya adalah dengan strategi pemasaran buku melalui komunitas. Melalui komunitas akan lebih efektif dan efisien kucinya harus proaktif dan menjaga integritas. 

c. Strategi serangan darat /offline

Strategi ini dilakukan dengan memetakan wilayah, dengan mmebuka tiap-tiap cabang di tempat strategis. 

Selain itu Penerbit Andi juga memasarkan lewat toko buku Gramedia yang ada di seluruh Indonesia. Untuk toko buku non Gramedia  terbagi dalam 3 kategori yaitu toko buku modern, toko buku semi modern serta tradisional. Strategi pemasaran di buku dengan membuat display yang menarik dan strategi potongan harga. Selain itu harus proaktif menawarkan buku. Yang dipasarkanpun hal yang sedang hangat dicari. Untuk menentukan tema yang update misalnya dengan memakai google trend. Sebagai contoh tentang AKM. 

d. Strategi sistem directselling

 Strategi ini dilakukan dengan cara memetakan berdasarkan jenis kategori buku. 

Di akhir pertemuan Pak Agus memberikan clossing statement : banyak strategi pemasaran yang dapat kita lakukan, asalkan terus berusaha dan tekun untuk berkarya melalui tulisan. Juga menuliskan kata-kata mutiara " Jangan pernah ragu meniru penulis lain. Setiap seniman yang tengah mengasah keterampilannya membutuhkan model. Pada akhirnya, Anda akan menemukan gaya sendiri dan menanggalkan kulit penulis yang Anda tiru"

Salam Literasi, 

Rofiana