Sore ini di group AISEI Writing Online 2 yang saya ikuti, Bu Capri menginfokan adanya Zoom meeting pada pukul 16.30 WIB dengan tema Pendekatan Growth Mindset untuk Menangani Siswa Berkebutuhan Khusus. Saya pun tertarik mengikutinya, karena walaupun saya mengajar di sekolah reguler biasa saya mempunyai siswa ABK. Selain itu, belum lama ini saya juga mengikuti Bimtek GPK (Guru Pembimbing Khusus) pada tahap pemahaman yang diselengarakan oleh Kemdikbud yang masih akan berlanjut di tahun depan pada tahap penguasaan.
Sayapun berkesempatan bisa bergabung melalui Zoom meeting dengan narasumber hebat dan menginspirasi Bu Ning Nathan yang luar biasa. Dengan dipandu oleh host Bu Dian Ariadita yang luar biasa pula. Pada awal acara Bu Dita menginformasikan selayang pandang tentang apa itu AISEI, kegiatan-kegiatan yang sudah dilakukan AISEI, dan juga tentang kepengurusan di AISEI. bersyukur saya bisa bergabung di AISEI, walaupun banyak hal yang harus saya pelajari.
Tibalah waktu Bu Ning Nathan memaparkan materi webinar sore tadi. Growth Mindset (pola pikir bertumbuh) dibutuhkan untuk menangani ABK karena memang mereka adalah anak-anak yang istimewa. Growth Mindset memungkinkan semua bisa memaksimalkan potensi diri dan juga menolong untuk memnunculkan motivasi belajar dari dalam diri. Belajar bukan melulu duduk rapi mendengarkan penjelasan guru ataupun mengerjakan tugas dari guru. Learning disini dimaksudkan sebagai kemampuan manusia untuk bisa survive, misalnya dengan melakukan hal-hal ringan yang dapat anak lakukan di dalam kehidupan sehari-hari.
Siapa yang harus menerapkan growth mindset approach? Ya..semuanya baik guru, orang tua maupun siswa memerlukan dan melaksanakan growth mindset. Growth mindset dibutuhkan karena selama ini pandangan negatif melekat pada anak ABK. Anak ABK dipandang sebagai anak yang tidak bisa apa-apa. Maka dengan growth mindset ini akan merubah pola pikir negatif tersebut. Dengan growth minsdet akan menumbuhkan motivasi dan memaksimalkan potensi diri.
0 Komentar