Subscribe Us

Rofiana SD Negeri Pungkuran by Rofiana Rofiana

Penutupan Teaching Learning Festival/TLF#day3


Teaching Learning Festival/TLF 2020 yang diselenggarakan oleh HAFECS dengan didukung oleh guruinovatif.id. merupakan sebuah acara festival edukasi yang berskala nasional dan memiliki format acara berupa Seminar, Workshop Online, dan Exhibition dimana akan diadakan selama 3 Hari (21 – 23 Desember 2020). TLF diselenggarakan untuk memperluas wawasan peserta mengenai perkembangan dunia pendidikan, riset, dan pengetahuan dalam dunia pedidikan, serta teknik-teknik pengajaran yang terbaru. Setiap peserta akan mendapatkan pemaparan dari para tokoh pendidikan, praktisi, dan ahli yang berdedikasi tinggi di dunia Pendidikan. Serangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan secara online untuk seluruh Indonesia meliputi conference, exhibition, dan workshop. Hari ketiga merupakan hari terakhir sekaligus penutupan. 

Acara penutupan yang dimulai pukul 15.00 WIB menghadrikan 2 pembicara yakni Dr. (Cand) Zulfikar Alimudin, B.Eng., M.M. selaku direktur HAFECS dan mantan menteri pendidikan Dr. Ir. K.H. Muhammad Nuh. Pembicara pertama Pak Zulfikar menyampaikan tentang pendidikan, peradapan dan kedaulatan bangsa. Perkembangan periode prasejarah meliputi zaman batu, zaman perunggu, zaman besi. Perkembangan revolusi industri meliputi industry 1.0, industry 2.0, industry 3.0, industry 4.0, dan industry 5.0. Terjadinya pergerakan peradapan juga akan berimplikasi pada perkembangan pendidikan yang menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Semakin tingginya pendidikan maka akan semakin tinggi peradapan manusia. 

Bapak Dr. Ir. K.H Muhammad Nuh dalam acara penutupan TLF HAFECS 2020 menyampaikan tema dengan judul "Migrasi Digital: Keharusan (Imperative)- Bukan Pilihan (Choice)". Ada beberapa pelajaran yang disampaikan yakni tentang : 

1. Belajar berterimaksaih dan guru sebagai penyambung antar generasi. 

2. Esensi pendidikan adalah belajar. Belajar dan terus belajat termasuk belajar di universitas kehidupan. Zaman terus berubah, tanpa belajar dan belajar ilmu dan teknologi bisa kadaluarsa (expired-obsolete). Guru menyiapkan pembelajar sejati.

3. Pastikan digital literacy dan infrastruture agar mendapatkan bonus digital dan tidak terjadi digital devide yang berakibat losses in learning, stunting learner dan ketidak adilan. Dalam hal ini yang bisa dilakukan adalah memperkuat akses dan kualitas (esensi tata kelola pendidikan)

4. Memanfaatkan bonus demografi, bonus didgital dan nilai-nilai ke Indonesiaan.


#150katabercerita #AISEIWritingChallenge

#Dec24AISEIWritingChallenge

Posting Komentar

2 Komentar