Subscribe Us

Rofiana SD Negeri Pungkuran by Rofiana Rofiana

Temukan Sekarang, Ide dalam Menulis Agar Tulisan Semakin Berkualitas

 


Temukan Sekarang, Ide dalam Menulis Agar Tulisan Semakin Berkualitas

Malam ini waktu sudah menunjukkan pukul 19.00 WIB. Saatnya untuk fokus menyimak pelatihan belajar menulis gelombang 17 yang pada malam ini memasuki pertemuan ke-14. Di luar hujan turun dengan deras sejak sebelum adzan magrib tadi. Menambah syahdu suasa malam ini. Dengan ditemani segelas jahe hangat dan camilan pangsit mulailah menyimak kuliah online malam ini.

Seperti biasa Om Jay mengawali pertemuan pada malam hari ini dengan menyapa dan menginformasikan  moderator dan narsum yang keren dan hebat. Setelah Om Jay mempersilakan, kemudian Mr Bams selaku moderator pada malam hari ini segera memulai pertemuan pelatihan belajar menulis. Narasumber malam ini menghadirkan narasumber keren dan hebat Bapak Agus Sampurno. 

Tidak salah malam ini jika menghadrikan narsum Om Agus Sampurno. Menilik profil singkat beliau membuat saya berdecak kagum dan angkat jempol 4 sekaligus dengan sederet prestasi yang beliau torehkan. Beliau saat ini menjabat sebagai Education Specialist sekaligus ketua Yayasan Pendidikan Soroako yang ada di Sulawesi Selatan. Sebelumnya Om Agus dari tahun 2015- sampai Oktober 2020 menjabat sebagai konsultan sekolah dan project leader pada Putera Sampoerna Foundation School Development Outreach Jakarta. Pada tahun 2018 beliau juga menjadi Master Trainer Sertifikasi BNSP. Betul-betul keren dan hebat ya Pak Agus Sampurno. 

Selain itu beliau juga mempunyai pengalaman mengelola sekolah serta mengajar dan menjadi Kepala Sekolah Ananda Islamic School Jakarta Barat. Sebelumnya selama 13 tahun menjadi guru dan Koordinator kurikulum di Global Jaya International School Jakarta. Adapun penghargaan yang telah beliau ukir dalam sejarah hidupnya adalah : 

Tahun 2009 Blog Pendidikan terbaik Detik.com

Tahun 2010 Guru Microsoft Indonesia Innovative Educators

Tahun 2011 Anugerah Guru Era Baru oleh Acer Indonesia

Tahun 2012 Penghargaan blog terbaik dari  Deutsche Welle Germany 

Tahun 2014 Penulis Buku Program Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (SM-3T)

Sejak tahun 2014 juga sebagai Pengkaji Naskah Pustekkom Jakarta dan juri pada event yang diselenggarakan  KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi)  juri pada lomba inovasi pembelajaran TK-SMA

Deretan diatas merupakan sebuah prestasi membanggakan yang pernah diraih oleh Om Agus. Adapun tema yang daimbil pada malam ini adalah "Ide dalam Menulis". Menurut Om Agus ada beberapa prinsip yang bisa kita lakukan dalam menulis yaitu : 

a. 90 % ide tulisan akan muncul ketika kita  tidak peduli dengan apa yang orang lain katakan mengenai tulisan kita dan 10% keberhasilan menulis tentang seberapa besar konsisten kita dalam menulis. Lakukan perbaikan jika yang mengkritik kita adalah orang yg punya karya. 

Sekarang ini sudah jamannya praktisi dan bukan jamannya seorang ahli. Seorang ahli akan membantai tulisan kita sedemikian rupa, karena seorang ahli tersebut meninjau dari sisi teori. Akan tetapi, seorang praktisi akan mengkritik dengan caranya sendiri karena ia tahu bahwa perjuangan seseorang untuk ada di posisi sekarang tidak lah mudah. Kritik hanya akan menyebabkan kebuntuan dalam berkarya jika kita telan mentah mentah, Yang dapat kita lakukan adalah dengan menerima kritik dan tentu saja tetap menghargai pencapaian diri sendirilah yang paling penting. 

b. Hendaknya kita menulislah dengan hati, setelah selesai kita mengedit dengan pikiran kita

c. Hambatan  yang muncul pada diri kita sering terjadi terjadi ketika kita terlalu menghakimi diri sendiri saat akan mulai menulis.

d. Kegiatan mengedit sebuah tulisan yang kita lakukan adalah sebagai sebuah upaya pembersihan dan akan terasa membosankan. Selaijn itu bisa juga membuat kita merasa frustrasi. Tetapi bisa juga bersifat terapeutik. Terapeutik merupakan hal yang baik bagi kegiatan menulis kita. Mengedit kegiatan yang seperti yang sering kita lakukan dalam kehidupan kita. Pangkas dan hilangkan yang tidak perlu, dan utamakan yang inti saja. 

Untuk menghasilkan tulisan yang berkualitas, editlah lebih sering, karena semmakin sering kita mengedit tulisan diri sendiri mungkin kita akan sedih betapa banyak kata dan kalimat yang dipotong. Yang bisa kita lakukan adalah perbaiki mindset  dan tanamkan bahwa kalimat dan kata kata yang dipangkas dalam proses  menulis adalah jalan kita untuk menuju fokus sebuah tulisan yang lebih pas dan berkualitas. 

e. Tiga prinsip yang dapat kita lakukan dalam menulis adalah : Sederhanakan pesan kita, buat tulisan kita menyenangkan, menakutkan, menegangkan, atau mendidik dan buatlah tulisan kita begitu menarik sehingga seseorang pasti sudah gila untuk tidak membacanya tulisan kita. 

f. "Menulis dengan baik berarti berpikir dengan baik. Artinya bahwa jika kita tidak dapat menulis dengan baik, itu berarti kita juga tidak dapat berpikir dengan baik. Tetapi menulis hanyalah langkah pertama. Menulis ulang juga penting. Menulis ulang adalah memikirkan ulang.ide tulisan kita" -(David Perell)

g. Tulisan awal kita awalnya kita ibaratkan seperti air kotor, tetapi semakin banyak kita menulis, semakin bersih “air kreatif” kita.

h. Pisahkan kegiatan antara mencari ide dan menulis. Hal yang dapat kita lakukan adalah mencari ide dan membuat daftar. setelah itu kemudian ambil satu persatu untuk kita tuliskan.

i. Kegiatan mengenai edit tulisan sama pentingnya dengan menulis itu sendiri. Jika kita membaca tulisan di blog yang 'mentah' itu berarti keinginan si penulis hanya menerbitkan (posting) saja  dan bukan mempersembahkan buah pikiran kita yang terbaik. 

Tulisan yang masih "mentah" dapat diartikan bahwa kita langsung menekan tanda 'terbitkan' saat menulis blog di internet tanpa membaca kembali. Tulisan masih banyak yang typo. Kalimat masih belum jelas arah intinya. Tipsnya adalah dengan membaca yang keras tulisan yang kita tulis dan posisikan diri kita sebagai orang yang akan membaca. Jika semua sudah kita lakukan maka apa pun ide dan gaya bahasa yg kita tulis tentu akan terasa 'matang'.

j. Membuat sebuah judul tulisan adalah sebuah seni tersendiri. Teruslah kita berlatih untuk membuat judul. Membuat judul berarti membuat sesuatu pernyataan yang akan membuat orang lain tertarik tertarik untuk membaca tulisan  kita. Ada teknik yang bisa kita lakukan yaitu dengan berpedoman pada 5 Persuasive Words That Controls Minds  yang menggunakan kata : You, Free, New, Now and Secret. Gunakan kata kata tersebut dalam elemen judul yang kita inginkan  dalam tulisan kita yaitu : anda, bebas atau gratis, baru atau terkini, sekarang  dan rahasia. Sayapun langsung tertarik untuk mempraktekkan dengan memberi judul pada resume saya ini "Temukan Sekarang, Ide dalam Menulis Agar Tulisan Semakin Berkualitas"

k. Hendaknya kita konsisten dalam menulis. Dengan begitu, kita akan menemukan diri kita sebagai penulis saat kita konsisten

l. Janganlah kita  pernah berpikir untuk punya ide anda sendiri. lakukan ATM terus menerus amati tiru dan modifikasi. Penyakit seorang penulis adalah memaksa dirinya keluarkan hal yang asli produk dari dirinya. akibatnya kita malah tidak pernah menulis. 

Ada istilah "nothing new under the sun's" artinya bahwa di dunia ini sebenarnya tidak ada yang sama sekali baru. Artinya kita hanya harus temukan siapa penulis yang kita sukai. Jika kita sudah menemkan, pelajari penulis tersebut, dan teruslah lakukan modifikasi. Semakin sering kita melakukan riset dan melihat keunikan penulis tersebut  maka kita akan melahirkan keunikan kita sendiri. Jadi ATM adalah cara untuk seorang penulis menyusun tenaga agar bisa konsisten kemudian punya gayanya sendiri.

m. Bagaimana cara kita menjadi sosok yang berbeda di internet? Maka, carilah  keunikan kita masing-masing, pelajari sebuah hal yang akan jadi brand bagi kita, jika sudah punya brand lanjutkan dengan mengajarkan orang lain. Intinya brand adalah hal yang kita sukai dan dengan senang hati dan akan kita ajarkan orang lain caranya.  

Dalam menulis brand bisa berarti sebuah cara orang tertarik kepada tulisan kita.  Brand akan membuat orang punya julukan dan citra yang melekat.  Apa brand yang cocok untuk kita? Hanya diri kita sendiri yang tau. 

Tidak terasa 2 jam sudah berlalu. Di akhir pertemuan Om Agus memberikan kalimat penutup yakni Menulis berarti mengasah pikiran. Kata mengasah yang dimaksudkan berarti menyingkirkan hal-hal yang membuat tulisan kurang tajam. Bagaimana caranya? yaitu dengan menempatkan proses mencari ide sama pentingnya dengan menulis itu sendiri. Mengedit jujga memastikan bahwa pikiran kita sudah tajam untuk disampaikan kepada pembaca. 


Salam Literasi, 

Rofiana

Posting Komentar

13 Komentar

  1. Tulisan yang bagus, informatif.
    Semangat berkarya, semangat menginspirasi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih Mas Mift oleh-olehnya..semangat menginspirasi..

      Hapus
  2. Duh seneng saya ketemu sama-sama orang Bantul. Meski saya naturalisasi. Hehehe. Asyik Bu tulisannya, rapat padet dengan cara menulis perpointlist-nya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waahhh...ketemu orang Mbuantull dech..Bantulnya pundi nggih? Semangat belajar menulis..

      Hapus
  3. Semangat 45 utk menyelesaikan resumenya bu..mantap😁👍

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Pak..mencoba untuk gercep..biar tidur nyenyak..hehe

      Hapus
  4. resume yang luar biasa Bu, mari sekali2 berkunjung ke jagoanbanten.blogspot*com

    BalasHapus
  5. http://usmanalamsyah.blogspot.com/2021/02/13-rahasia-mencari-ide-dalam-menulis.html


    https://terbitkanbukugratis.id/usman-a/02/2021/13-rahasia-mencari-ide-dalam-menulis/


    Ajeebbbb
    Ibarat Sebuah Kerupuk baru di goreng renyaah...
    lanjuuut

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siapp Pak kepala...sudah BW juga di blog njenengan..

      Hapus