DEMONSTRASI KONTEKSTUAL
Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran
Oleh : Rofiana, S.Pd.
Bercita-cita menjadi seorang Guru adalah keinginan
saya sejak di bangku SD, meskipun saat itu masih sering berubah – ubah cita –
cita saya. Namun keinginan menjadi guru tertanam di pikiran saya.. Saya terinspirasi
dengan guru SD saya yang sabar dan bijaksana dalam mengajar dan membimbing
siswa. Meskipun kedua orang tua saya
hanya mengenyam bangku SD namun mereka bertekad mengantarkan saya menjadi
seorang guru. Alhamdulillah, Allah mengabulkan doa dan cita cita saya.
Guru seringkali dihadapkan dengan kondisi memilih
antara dua pilihan yang sangat berat yang menimbulkan pertentangan batin. Guru
sebagai pemimpin pembelajaran diharapkan dapat mengambil keputusan yang tepat
dan benar, adil serta tidak memihak pada salah satu pihak terhadap suatu
permasalah yang sedang dihadapi. Seorang pendidik harus bisa melihat bagaimana
persoalan tersebut apakah termasuk ke dalam dilema etika atau merupakan bujukan
moral
Salah
satu materi yang saya pelajari dalam program guru penggerak ini adalah
pengambilan keputusan. Sebagai pendidik kita sering kali diperhadapkan pada
situasi dimana kita harus mengambil keputusan yang tepat. Dalam modul 3.1 itu
dijelaskan, ada yang namanya dilema etika dan bujukan moral.
Ø Apa itu dilema etika dan bujukan moral?
Dilema
etika itu adalah kondisi dimana seseorang harus mengabil salah satu keputusan
dari benar dan benar, ini sulit karena keduanya sama-sama benar. Dilema etika
ini dikategorikan menjadi 4 yaitu:
- Individu vs
masyarakat, Yaitu dilema yang dialami oleh seseorang, dimana terjadi
benturan antara kepentingan pribadi dengan kepentingan orang banyak.
- Rasa keadilan vs
rasa kasihan, yaitu dilema yang dialami seseorang, dimana orang tersebut
dihadapkan pada permasalahan yang melibatkan keadilan dan rasa kasihan.
- Kebenaran vs
kesetiaan, yaitu dilema yang mengharuskan seseorang memilih antara
kebenaran yang ia yakini dengan kesetiaannya.
- Jangka pendek VS
jangka panjang, yaitu dilema yang dihadapi oleh seseorang , butuh
pemikiran yang matang akan efek jangka panjang dan jangka pendek dari
permasalahan tersebut.
Dalam pengambilan
keputusan juga perlu mempertimbangkan 3 macam keputusan yaitu:
- Berfikir berbasis
hasil akhir (End Based Thingking)
- Berfikir Berbasis
Rasa Peduli ( Care Based Thingking)
- Berfikir Berbasis
Peraturan (Rule Based Thingking)
Tiga prinsip
pengambilan keputusan tersebut dapat digunakan untuk memetakan permasalahan
yang sedang terjadi, sehingga dapat meminimalisir kesalahan-kesalahan yang
ada.
Supaya keputusan yang kita ambil sempurna, maka keputusan kita perlu
pengujian. Dan itu saya coba terapkan, di dalam modul ini dipelajari ada 9
pengujian pengambilan keputusan, yaitu:
- Menggali
nilai-nilai yang bertentangan
- Mengidentifiasi
siapa yang terlibat
- mengumpulan
fakta-fakta yang relevan
- pengujian benar
atau salah
- Buat keputusan
- Identifikasi opsi
trilema
- melakukan prinsip
resolusi
- Paradigma
pengujian benar lawan benar
- lihat lagi
keputusan dan refleksikan.
Ketika
saya mengalami dan menemui permasalahan di tempat kerja, saya akan melakukan
berbagai upaya untuk menyelesaikan. Saya akan menggunakan cara yang tepat dan
tidak tergesa-gesa serta dengan berbagai pertimbangan sehingga hasilnya
memuaskan, adil untuk semuanya dan tidak menimbilkan permasalahan baru. Adapun
langkah-langkah yang saya lakukan adalah:
- Melakukan diskusi
ringan dengan teman sejawat saya mengenai permasalahan apa yang tengah dan
sering mereka hadapi di sekolah, baik dengan siswa ataupun masalah dalam
pekerjaannya
- Memetakan
permasalahan yang sedang dihadapi atau yang sedang terjadi di sekolah,
apakah termasuk dilema etika atau bujukan moral
- Meminta izin
kepada kepala sekolah untuk mengadakan sosialisasi kepada rekan-rekan
sejawat, dan mengagendakan waktu pelaksanaannya, sehingga mengganggu jam
wajib guru.
- melakukan
sosialisasi kepada rekan-rekan sesama guru mengenai langkah-langkah
pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran.
- Mendampingi teman
sejawat dalam penerapan pengambilan keputusan berdasarkan dilema yang
sedang mereka hadapi.
- melakukan
evaluasi mengenai sejauh mana pemahaman teman sejawat mengenai sosialisasi
yang telah saya lakukan.
Saya berencana untuk melakukan sosialisasi ini pada hari Sabtu, 19
Februari 2022, hari ini saya pilih karena pada hari tersebut, banyak guru yang
fikirannya lebih relaks dan tidak ada tambahan jam pelajaran, Hari Sabtu saya
juga tidak memiliki jam mengajar, sehingga memudahkan saya untuk menyiapkan
bahan dan waktu.
Dalam pelaksanaannya, saya akan meminta bimbingan dari pengajar praktik
saya, rekan CGP yang dekat dengan sekolah saya dan Kepala sekolah dan rekan
guru kelas tinggi sering memiliki permasalahan kelas tidak jauh beda dengan
saya.
Dengan adanya komunikasi yang baik, maka kami dapat berkolaborasi dan
bertukar pikiran, sehingga jika nantinya saya mendapatkan kendala dalam
pelaksanaannya, saya dapat menemukan solusinya melalui kegiatan diskusi dan
saling berbagi pengalaman mengenai kegiatan yang sama-sama sudah kita
laksanakan.
Demikianlah tulisan ini, semoga
bermanfaat.
Terima kasih sudah meluangkan waktu
untuk membaca.
0 Komentar