Subscribe Us

Rofiana SD Negeri Pungkuran by Rofiana Rofiana

Demonstrasi Kontekstual Modul 3.1

 

DEMONSTRASI KONTEKSTUAL
Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran
Oleh : Rofiana, S.Pd.

 


Bercita-cita menjadi seorang Guru adalah keinginan saya sejak di bangku SD, meskipun saat itu masih sering berubah – ubah cita – cita saya. Namun keinginan menjadi guru tertanam di pikiran saya.. Saya terinspirasi dengan guru SD saya yang sabar dan bijaksana dalam mengajar dan membimbing siswa.  Meskipun kedua orang tua saya hanya mengenyam bangku SD namun mereka bertekad mengantarkan saya menjadi seorang guru. Alhamdulillah, Allah mengabulkan doa dan cita cita saya.

Guru seringkali dihadapkan dengan kondisi memilih antara dua pilihan yang sangat berat yang menimbulkan pertentangan batin. Guru sebagai pemimpin pembelajaran diharapkan dapat mengambil keputusan yang tepat dan benar, adil serta tidak memihak pada salah satu pihak terhadap suatu permasalah yang sedang dihadapi. Seorang pendidik harus bisa melihat bagaimana persoalan tersebut apakah termasuk ke dalam dilema etika atau merupakan bujukan moral

Salah satu materi yang saya pelajari dalam program guru penggerak ini adalah pengambilan keputusan. Sebagai pendidik kita sering kali diperhadapkan pada situasi dimana kita harus mengambil keputusan yang tepat. Dalam modul 3.1 itu dijelaskan, ada yang namanya dilema etika dan bujukan moral. 

Ø  Apa itu dilema etika dan bujukan moral?

Dilema etika itu adalah kondisi dimana seseorang harus mengabil salah satu keputusan dari benar dan benar, ini sulit karena keduanya sama-sama benar. Dilema etika ini dikategorikan menjadi 4 yaitu:

  1. Individu vs masyarakat, Yaitu dilema yang dialami oleh seseorang, dimana terjadi benturan antara kepentingan pribadi dengan kepentingan orang banyak.
  2. Rasa keadilan vs rasa kasihan, yaitu dilema yang dialami seseorang, dimana orang tersebut dihadapkan pada permasalahan yang melibatkan keadilan dan rasa kasihan.
  3. Kebenaran vs kesetiaan, yaitu dilema yang mengharuskan seseorang memilih antara kebenaran yang ia yakini dengan kesetiaannya.
  4. Jangka pendek VS jangka panjang, yaitu dilema yang dihadapi oleh seseorang , butuh pemikiran yang matang akan efek jangka panjang dan jangka pendek dari permasalahan tersebut.

 

Dalam pengambilan keputusan juga perlu mempertimbangkan 3 macam keputusan yaitu:

  1. Berfikir berbasis hasil akhir (End Based Thingking)
  2. Berfikir Berbasis Rasa Peduli ( Care Based Thingking)
  3. Berfikir Berbasis Peraturan (Rule Based Thingking)

Tiga prinsip pengambilan keputusan tersebut dapat digunakan untuk memetakan permasalahan yang sedang terjadi, sehingga dapat meminimalisir kesalahan-kesalahan yang ada. 

Supaya keputusan yang kita ambil sempurna, maka keputusan kita perlu pengujian. Dan itu saya coba terapkan, di dalam modul ini dipelajari ada 9 pengujian pengambilan keputusan, yaitu:

  1. Menggali nilai-nilai yang bertentangan
  2. Mengidentifiasi siapa yang terlibat
  3. mengumpulan fakta-fakta yang relevan
  4. pengujian benar atau salah
  5. Buat keputusan
  6. Identifikasi opsi trilema
  7. melakukan prinsip resolusi
  8. Paradigma pengujian benar lawan benar
  9. lihat lagi keputusan dan refleksikan.

Ketika saya mengalami dan menemui permasalahan di tempat kerja, saya akan melakukan berbagai upaya untuk menyelesaikan. Saya akan menggunakan cara yang tepat dan tidak tergesa-gesa serta dengan berbagai pertimbangan sehingga hasilnya memuaskan, adil untuk semuanya dan tidak menimbilkan permasalahan baru. Adapun langkah-langkah yang saya lakukan adalah:

  1. Melakukan diskusi ringan dengan teman sejawat saya mengenai permasalahan apa yang tengah dan sering mereka hadapi di sekolah, baik dengan siswa ataupun masalah dalam pekerjaannya
  2. Memetakan permasalahan yang sedang dihadapi atau yang sedang terjadi di sekolah, apakah termasuk dilema etika atau bujukan moral
  3. Meminta izin kepada kepala sekolah untuk mengadakan sosialisasi kepada rekan-rekan sejawat, dan mengagendakan waktu pelaksanaannya, sehingga mengganggu jam wajib guru.
  4. melakukan sosialisasi kepada rekan-rekan sesama guru mengenai langkah-langkah pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran.
  5. Mendampingi teman sejawat dalam penerapan pengambilan keputusan berdasarkan dilema yang sedang mereka hadapi.
  6. melakukan evaluasi mengenai sejauh mana pemahaman teman sejawat mengenai sosialisasi yang telah saya lakukan.

Saya berencana untuk melakukan sosialisasi ini pada hari Sabtu, 19 Februari 2022, hari ini saya pilih karena pada hari tersebut, banyak guru yang fikirannya lebih relaks dan tidak ada tambahan jam pelajaran, Hari Sabtu saya juga tidak memiliki jam mengajar, sehingga memudahkan saya untuk menyiapkan bahan dan waktu.

Dalam pelaksanaannya, saya akan meminta bimbingan dari pengajar praktik saya, rekan CGP yang dekat dengan sekolah saya dan Kepala sekolah dan rekan guru kelas tinggi sering memiliki permasalahan kelas tidak jauh beda dengan saya.

Dengan adanya komunikasi yang baik, maka kami dapat berkolaborasi dan bertukar pikiran, sehingga jika nantinya saya mendapatkan kendala dalam pelaksanaannya, saya dapat menemukan solusinya melalui kegiatan diskusi dan saling berbagi pengalaman mengenai kegiatan yang sama-sama sudah kita laksanakan.

 

Demikianlah tulisan ini, semoga bermanfaat.

Terima kasih sudah meluangkan waktu untuk membaca.

 

Posting Komentar

0 Komentar