Subscribe Us

Rofiana SD Negeri Pungkuran by Rofiana Rofiana

 Kuliah Umum PembaTIK Level 4 Tahun 2022


"Pucuk dicinta ulam tiba". Pepatah tersebut agaknya sesuai untuk menggambarkan perasan saya ketika nama saya muncul di barisan 30 besar peserta yang lolos masuk ke level 4. Meskipun tahun lalu saya sudah merasakan duduk di bangku 30 besar namun tahun inipun ingin kembali merasakannya. Ada suatu tantangan tersendiri  untuk bisa berpartisipasi dalam kegiatan PembaTIK pada level 4 ini. 

Dalam mengawali rangkaian PembaTIK Level 4 pada tahun 2022 Pusdatin Kemendikbudristek mengadakan kuliah umum PembaTIK dengan tema "Berkolaborasi dan Bertransformasi Menumbuhkan Ekosistem Digital Menuju Merdeka Belajar". Kuliah umum diselenggarakan dalam 2 hari yakni pada tanggal 12 dan 13 Oktober 2022. Harapannya semua peserta 30 besar di level 4 pada masing-masing propinsi bisa mengikuti kuliah umum ini yang bisa diikuti baik melalui zoom maupun youtube. 

Pada hari pertama kuliah umum diawali sambutan dari Kepala Pusdatin Kemendikbudristek yakni Bapak  Dr. Hasan Chabibi, S.T., M.Si. Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa peran teknologi saat ini sangat penting dalam meningkatkan kegiatan belajar mengajar. Pandemi mengajarkan bahwa teknologi membawa peran dan manfaat yang penting bagi kemajuan pendidikan. Pusdatin Kemendikbudristek semenjak tahun 2017 menyelenggarakan pelatihan TIK bagi guru yang akan bermuara adanya penggerak dalam bidang teknologi di daerahnya masing-masing. 

Setelah sesi sambutan dari kepala Pusdatin, dilanjutkan dengan sambutan dan sekaligus pembukaan secara resmi program PembaTIK level 4 tahun 2022 oleh Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek Ir. Suharti, Ph.D. yang menyampaikan bahwa program PembaTIK dimulai pada Juni 2022 diikuti oleh 29.539 guru yang telah mengikuti seleksi secara berjenjang dan dimulai dari Level 1: Literasi, Level 2: Implementasi, Level 3: Kreasi, hingga Level 4: Berbagi dan Berkolaborasi. Pemilihan calon Duta Teknologi dapat dipilih melalui Program PembaTIK yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru-guru dalam penguasaan teknologi informasi dan komunikasi melalui bimbingan teknis yang sudah disiapkan.


Sesi selanjutnya disampaikan oleh Prof.Dr. Ir. R. Eko Indrajit, M.Sc., M.BA., M.Phi., M.A. yang memaparkan materi tentang "Metaverse. Saat ini kita harus siap dengan hadirnya metaverse yang akan berpengaruh dalam dunia pendidikan yang akan berkaitan dengan Augmented Reality (realita yang ditambahkan/diperkaya ) dan Virtual Reality (realitas maya yang ada di sekitar namun seolah-olah ada). Konsep metaverse ----> konsep pedagogi 
1. Alam semsesta akan kembali menjadi sekolah yang holistik dan kontekstual
2. Interaksi dan komunikasi jarak jauh semakin menarik dan menyenangkan
3. Eksperimen dan eksplorasi ilmu bersifat tidak terbatas dan menyeluruh
4. Dunia dapat dihadiri oleh siapa saja tanpa adanya batasan ruang dan waktu
5. Belajar untuk mencipta dapat dilakukan sedini mungkin dan sesegera mungkin
6. Laboratorium hidup menjadi tulang punggung pengembangan kompetensi
7. Sekolah virtual akan bertebaran di mana-mana dengan beragam bentuk
8. Pendidik virtual berbasis kecerdasan artificial akan banyak ditemukan
9. Model evaluasi pembelajaran menjadi sangat bervariasi dan unik

Pada akhir sesi di hari pertama disampaikan oleh Hairun Nisa, M.Pd. yang menyampaikan tentang apa itu komunitas belajar? apa tujuan, peran, manfaat komunitas belajar. Bu Nisa juga memaparkan bagaimana mendaftar alur komunitas belajar yang saat ini sudah bisa dilakukan melalui PMM. 

"Berkolaborasi dan Bertransformasi Menumbuhkan Ekosistem Digital Menuju Merdeka Belajar" 

#PusdatinKemendikbudristek 

#MerdekaBelajar 

#PembaTIK202 

#DutaTeknologiKemendikbudristek 

#RumahBelajar2022  

#PlatformMerdekaMengajar

 #BerbagiTIK


Posting Komentar

0 Komentar