Subscribe Us

Rofiana SD Negeri Pungkuran by Rofiana Rofiana

Solusi Tepat Penulis Pemula di Penerbit Indie

 Solusi Tepat Penulis Pemula di Penerbit Indie

Malam ini dengan ditemani hujan yang syahdu saya serius menyimak pertemuan kesebelas kelas menulis yang dimotori oleh Om Jay. Meskipun beberapa waktu yang lalu saya sudah menyimak tentang materi yang disampaikan oleh beberapa narasumber hebat namun entah mengapa saya belum tergerak untuk menuliskan resumenya, duhh...payah sekali. 

Baru pada malam hari ni saya memberanikan diri untuk bertanya pada Bu Aam via wapri. Jujur karena saya bingung harus memulai darimana untuk “menyamai” langkah teman-teman dalam berpartisipasi di kelas belajar menulis gelombang 17. Bu Aam dengan cepat merespon apa yang menjadi pertanyaan dan kegalauan di hati saya. Bu Aam dengan ramah memberikan jawaban dan arahan apa yang harus saya lakukan dan memasukkan saya di group WA belajar menulis gelombang 17 (sebelumnya saya masuk group WA belajar  menulis gelombang 2). Saya pun bingung kog saya masuknya ke group WA gelombang 2 sedangkan saat ini sedang berlangsung gelombang 17.


Dalam hati saya bertekad akan ikut berpartisipasi dalam kelas belajar menulis gelombang 17 ini. Saya akan memulai membuat resume pada pertemuan kesebelas yang telah terlaksana tadi malam yang dimulai pada pukul 19.00 WIB. Pertemuan kesebelas tadi malam mengambil tema yang menarik yaitu “ Menerbitkan Buku Semakin Mudah di Penerbit Indie”. Pertemuan dipandu oleh moderator Bapak Bambang Purwnato/Mr Bams dengan menghadirkan narasumber yang hebat Bapak Raimundus Brian Prasetyawan, S.Pd. Pak Brian saya sebut narasumber hebat karena diusianya yang relatif masih muda sudah mencetak segudang prestasi dan karya yang patut diacungi dua jempol sekaligus. Menerbitkan 3 buku solo, 8 buku antologi, kurator 4 buku serta tergabung dalam beberapa komunitas penulis. 

Pada awal menyampaikan materi Pak Brian memotivasi seluruh peserta untuk bisa menerbitkan buku. Pantas memang jika malam hari tadi mengupas seputar menerbitkan buku yang mudah di penerbit indie. Pak Brian berbagi pengalaman saat beliau berhasil menerbitkan buku solo dengan menerbitkan di penerbit indie. Dahulu beliau beranggapan bahwa menerbitkan buku itu merupakan suatu khayalan yang tidak akan tercapai. Mengapa tidak tercapai? Ya karena dulu tahunya bahwa jika akan menerbitkan buku harus mengirimkan ke penerbit mayor dengan syarat yang yang tidak gampang. Belum tentu naskah kita serta merta diterima dan jika diterima pun prosesnya lebih lama. 

Nahh..kini bagi kita penulis pemula yang baru belajar menulis, hadir solusi tepat untuk menjawab keresahan dan kegalauan hati dan juga mewujudkan mimpi memiliki karya buku sendiri, yakni dengan menerbitkan di penerebit indie. Mengapa penerbit indie menjadi solusi? Jika kita menggandeng penerbit indie dalam menerbitkan tulisan kita karena lebih penerbit indie mempunyai keunggulan yakni naskah pasti diterbitkan dan proses penerbitan mudah dan cepat.

Meskipun di penerbit indie perlu keluar biaya untuk mendapatkan fasilitas pra cetak penerbitan, namun jika sudah ada keinginan untuk mewujudkan sebuah karya apa salahnya dicoba. Pada awalnya Pak Brian hanya tahu satu tempat untuk menerbitkan buku secara mandiri yaitu nukisbuku.com. Di penerbit tesebut memang gratis tetapi tidak termasuk fasilitas desain cover dan ISBN. Jika lengkap dengan fasilitas tersebut juga harus membayar. Dengan kendala biaya akhirnya naskah Pak Brian hanya tersimpan di dalam laptop saja. Pada tahun 2019 beliau mulai bangkit kembali dengan menjatuhkan pilihan pada penerbit indie. Buku pertamanya yang terbit pada bulan Januari 2020 yakni Buku Blog Untuk Guru Era 4.0.



Dalam pemaparan materi tadi malam juga direkomendasikan 4 penerbit indie yakni:

a.       Kamila Press milik Cak Imin

b.      Penerbit Gemala rekanan Pak Brian

c.       YPTD

d.      Penerbit Oase rekanan Bu Kanjeng

Untuk penulis pemula yang ingin menerbitkan buku harus memahami ketentuan tiap penerbit, karena masing-masing penerbit memiliki penawaran dan persyaratan yang berbeda-beda. Penulis bebas memilih penerbit indie dari mana saja. Bagi yang tergabung dalam kelas menulis tidak ada ketentuan harus menerbitkan buku di penerbit mana.

Pertemuan tadi malam membahas ketentuan dan penawaran yang ada pada penerbit Gemala rekanan Pak Brian.

Dalam poster tersebut tertulis dengan biaya Rp 300.000,00 kita sudah bisa menerbitkan buku lengkap dengan ISBN. Meskipun sudah lengkap dengan ISBN ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu:

a.     Tidak ada fasilitas editing, jadi dari pihak penerbit tidak mengoreksi naskah yang masuk. Penuis perlu self editing terhadap naskahnya sendiri yang telah ditulis. Jadi naskah yang disetor harus sudah rapi dan usahakan tidak ada salah ketik atau typo.

b.      Jika ingin cetak ulang lagi, harus di penerbit yang sama dengan jumlah minimal cetak yaitu 10 ekslempar.

c.       Jumlah halaman maksimal 130 halam ukuran A5. Jika lebih akan dikenakan biaya tambahan.

d.      Tidak memberi target kapan akan terbit bukunya, karena naskah menunggu proses antri. Proses penerbitan paling cepat 1 bulan.

e.       Sebelum terbit akan diberikan naskah buku PDF (dengan watermark) agar dicek kembali.

f.       Naskah buku  juga disertai kelengkapan naskah yaitu: cover ( judul buku dan nama penulis saja), prakata, daftar isi (tanpa nomor halaman), profil penulis, sinopsis (3 paragraf yang masing-masing paragraf 3 kalimat)

g.      Prakata wajib ada dan ditulis oleh penulis sendiri. Kata Pengantar ditulis oleh orang lain dan tidak wajib ada. Biasanya peserta belajar menulis minta kata pengantar ke Om Jay.

h.      Tidak ada jumlah minimal halaman

Seperti telah dikemukakan tadi bahwa tidak da fasilitas editing makan ada beberpa tips dalam mengedit naskah yaitu :

a.       Penulisan kata jangan disingkat-singkat (yg, tdk, blm).

b.      Jangan sampai ada tulisan yang salah ketik (Typo).

c.       Satu Paragraf jangan berisi terlalu banyak kalimat.

d.  Mulailah membiasakan membuat kalimat yang pendek-pendek. Kalimat panjang cenderung akan membingungkan.

e.       Setiap bab baru selalu dimulai di halaman baru. Jangan digabung dengan bab sebelumnya.

Demikian hasil resume pertemuan kesebelas yang dimoderatori oleh Mr Bams dengan narasumber hebat Pak Brian. Kini hadirlah solusi untuk mewujudkan mimpi mempunyai karya sendiri yang diterbitkan melalui penerbit indie. Bagaimana?? Kita siap mewujudkan mimpi?

 

Salam literasi

Rofiana, S.Pd.

Posting Komentar

10 Komentar

  1. Terima kasih sudah mengerjakan tugasnya. Semangat terus ya

    BalasHapus
  2. Waah karen. Resumenya makin lengkap dan sempurna. Banyak variasinya makin kerasan yg baca. Good job!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih Pak..saling sharing resume ya..agar semakin lengkap plus komplit..

      Hapus
  3. Balasan
    1. Terimakasih pak Dadang...baru belajar menulis Pak..

      Hapus
  4. semangat bu, kita sama-sama belajar.
    semangat berkarya, semangat menginspirasi

    BalasHapus