Berkesempatan Diklat IN
Pada hari
keduapuluhenam tantangan lomba blog “Menulis di Blog Jadi Buku” ini saya akan
melanjutkan postingan saya yang kemarin. Kali ini judul yang saya tulis
“Berkesempatan Diklat IN”. Meskipun sebagai GTT saya juga turut serta dalam kegiatan
yang menunjang tugas guru serta kegiatan yang berkaitan dengan peningkatan keprofesian.
Pada tahun 2015 Kemendikbud mengadakan Uji Kompetensi Guru (UKG) yang diikuti
oleh semua guru baik yang berstatus PNS maupun honorer. Nama sayapun terdaftar
sebagai peserta UKG pada tahun 2015.
Menurut infromasi yang
saya baca UKG pada tahun 2015 diselenggarakan dengan tujuan sebagai sarana
mengembangkan diri, mengukur diri serta mengembangkan kompetensi. UKG akan
mengukur dua dari empat kompetensi guru yakni kompetensi profesional dan
pedagogis. Selain itu juga untuk melaksanakan program pembinaan dan
pengembangan profesi guru dalam bentuk kegiatan pengembangan keprofesian
berkelanjutan dan juga sebagai alat kontrol pelaksanaan penilaian kinerja guru.
Setiap guru akan mengerjakan tes secara online melalui komputer. Hasil dari UKG
ini akan digunakan untuk memetakan kompetensi guru baik kompetensi profesional
maupun pedagogik. Sebelum ujian Kemendikbud juga menginformasikan kisi-kisi
yang akan diujikan dalam UKG. Meskipun saat itu saya sebagai GTT yang katanya
hasil UKG nanti tidak akan berpengaruh apa-apa saya tetap berusaha mempelajari
kisi-kisi yang ada. Bagi saya jika ada kesempatan berusaha mengapa tidak. Saya
belajar sambil membuka modul-modul yang saya peroleh dari UT.
Jadwal ujian sayapun
tiba. Saat ujian saat itu saya sedang hamil tiga bulan anak yang kedua.
Kebetulan saya mendapat lokasi ujian lebih dekat dengan rumah. Meskipun katanya
tidak akan ada efek apa-apa hasil UKG untuk GTT saya tetap mengerjakan dengan
sebaik-baiknya. Standar nilai UKG saat itu dengan nilai 55. Dikarenakan ujian
dilaksanakan secara online, setelah mengerjakan soal nilai akan terlihat. Saya
habiskan semua waktu yang disediakan. Saya menunggu sampai nilai muncul. Jika
tidak salah ingat saat itu saya memperolah nilai diatas standar yang ditetapkan
yakni 68. Setelah tahu hasilnya sayapun bersikap biasa saja, saya pikir tidak
akan ada efek apa-apa untuk saya selanjutnya. Setelah selesai mengerjakan ya
sudah tidak saya pikirkan lagi.
Beberapa bulan berlalu
dari pelaksanaan UKG tidak disangka nama saya masuk dalam daftar peserta yang diikutkan
dalam program diklat Instruktur Nasional/IN berdasarkan skor perolehan nilai
UKG. Tentu hal ini tidak saya sangka sebelumnya. Mendapat sebuah kesempatan
untuk diklat berskala nasional dari Kemendikbud yang diselenggarakan oleh P4TK
Matematika. Namun saat itu bebarengan saya pasca melahirkan anak yang kedua.
Anak saya ketika itu baru berusia 1,5 bulan. Galau dan bingung antara mau ikut
atau tidak. Jika tidak ikut ini kesempatan ini sayang untuk dilewatkan dan tidak
semua orang mendapatkan. Jika ikut anak masih terlalu kecil untuk ditinggal
seharian bahkan sampai malam jadwal kegiatannya. Saat itu Bu Kepala sekolah
memotivasi untuk ikut saja karena ada kesempatan, siapa tahu nanti akan ada
manfaatnya untuk nasib ke depannya.
Akhirnya setelah dengan
pertimbangan plus minusnya saya ikut diklat IN tersebut selama 9 hari di hotel
Pandanaran Jogja. Jadwal kegiatan padat dari pagi hingga malam hari. Saya tidak
pernah melewatkan agenda kegiatan yang ada, meskipun saya mempunyai bayi yang
masih 1,5 bulan. Meskipun acara sampai malam saya tetap pulang ke rumah. Ibu
yang membantu mengasuh anakku ketika kutinggal seharian penuh sampai malam.
Saat itu saya masih cuti melahirkan. Selama 9 hari mengikuti diklat pada tanggal 2 - 10 Agustus 2016 saya
mendapatkan pengalaman yang berkesan yang sangat menambah wawasan bersama narasumber
hebat dan teman-teman yang luar biasa. Dalam batin tentu saya sangat menyesal
jika melewatkan tidak mengambil kesempatan ini. Akhirnya sembilan hari berhasil
kulalui dan pulang dengan mengantongi sertifikat diklat IN.
Salam Literasi,
Rofiana, S.Pd.
SD Pungkuran Pleret Bantul DIY
NPA 11041400010
0 Komentar