Subscribe Us

Rofiana SD Negeri Pungkuran by Rofiana Rofiana

Penyesalan Aji

 

Penyesalan Aji

 

Arya adalah anak yang disiplin. Berbeda dengan Aji anak yang kurang disiplin. Arya dan Aji adalah teman sebangku di kelas. Keduanya juga bertetangga. Arya juga anak yang rajin dan suka membantu orang tua. Aji kurang suka membantu orang tuanya. Alasannya capek seusai pulang sekolah.

“Arya… nanti sore kita main bola ya!” kata Aji pada Arya seusai pembelajaran selesai.

“Wah … nanti aku disuruh menjaga adikku, Ibuku mau pergi arisan. Kita juga ada PR dari Bu Ana kan?” jawab Arya menolak dengan halus.

“Kamu itu payah Ar. Diajak main aja alasannya macam-macam, PR itu gampang, kerjain aja di sekolah besok pagi. Kamu tau kan aku selalu mengerjakan di sekolah mencontoh pekerjaan Caca dan tidak pernah ketahuan Bu Ana,” seru Aji dengan kesal dan berlalu meninggalkan Arya.

Mereka bergegas menuju rumah masing-masing.

Seperti biasa Arya melaksanakan kewajiban di rumah sebagai seorang anak. Aji sangat jarang membantu pekerjaan orang tua di rumah. Waktu yang ada lebih sering digunakan untuk bermain dan untuk main game.

Keesokan harinya…

“Caca kog ga ada ya,” bisik Aji dalam hatinya sambil celingak celinguk seluruh isi kelas. Seperti biasa Aji akan mengerjakan PR dengan menyalin pekerjaan Caca yang tak lain adalah sepupu Aji. Hari itu ternyata Caca ijin tidak masuk sekolah karena baru demam.

Sepuluh menit berlalu, Bu Ana memasuki kelas.

“Assalamu’alaikum anak-anak! Selamat pagi semuanya,” sapa Bu Ana mengawali pembelajaran pagi itu.

“Waalaikumsallam Bu Ana, selamat pagi,” jawab anak-anak dengan serentak.

Mereka memulai pembelajaran dengan doa yang dipimpin oleh Bagus.

“Anak-anak, PR dari Bu Ana kemarin apakah sudah selesai semua?” tanya Bu Ana kepada semua siswa.

“Sudah Bu Guru,” jawab semua siswa.

“Baiklah… karena hari ini adalah tanggal 3, maka Bu Guru akan meminta nomor absen 3 yakni Aji untuk maju ke depan menuliskan di papan tulis hasil pekerjaannya!” kata Bu Ana sambil menatap ke arah Aji.

Degg….

“Wahhh… kog aku yang maju,” kata Aji dengan gugup karena belum satu nomorpun dikerjakan.

“Ayo Nak… silakan dituliskan jawabanmu!” kata Bu Ana sambil memberikan spidol kepada Aji.

“Mmm…anu…anu Bu Guru… saa…saya belum mengerjakan sama sekali,” jawab Aji dengan menunduk tidak berani menatap Bu Ana.

Semua teman Aji mengejek dan menertawarkan Aji. Aji menjadi malu. Merah padam mukanya.

“Lho… Bu Guru memberikan PR sejak kemarin Nak. Mengapa belum dikerjakan? Coba jujur pada Bu Guru. Apa ada kendala? Boleh lho tanya Bu Guru jika ada kendala atau boleh belajar kelompok dengan temanmu,” kata Bu Ana dengan bijak.

“Maafkan saya Bu Guru. Saya tidak mengerjakan karena saya kemarin bermain dan main game, tadi malam sudah mengantuk dan tidur awal” jawab Aji dengan masih menunduk.

“Nahh… sekarang Aji sudah tahu kan apa sebab dan akibatnya jika terlalu banyak bermain dan tidak disiplin menyelesaikan PR di rumah. Aji jadi tertinggal dengan teman-temanmu dan ketika Bu Guru minta untuk giliran maju tidak bisa mengerjakan. Jangan diulangi lagi ya!” kata Bu Ana menasehati Aji dengan lembut.

Aji hanya bisa mengangguk dan masih malu karena teman-temannya masih memperhatikan Aji.

“Oh ya Aji.. sesuai kesepakatan kelas kita jika tidak mengerjakan PR tepat waktu maka kamu mengerjakan PR sebanyak 3 kali ya, tulis di bukumu!” kata Bu Ana sambil berlalu.

 

Di dalam hati Aji menyesali perbuatannya yang tidak disiplin dalam mengerjakan PR. Akibatnya dia tertinggal dengan teman-temannya dan tidak bisa mengerjakan saat giliran maju ke depan. Aji juga malu ditertawakan oleh teman-temannya satu kelas.


 

#30daysreadingastorywithyourkids

#onedayonestory

#week3disiplin

 

Biodata :

Nama                        : Rofiana

Tempat, tanggal lahir          : Bantul, 24 Juni 1984

Alamat                                    : Manggung RT 06 Wukirsari Imogiri   Bantul DIY

Instansi                                  : SD Negeri Pungkuran Bantul DIY

No HP                                    : 085725431639

 

Posting Komentar

0 Komentar