Subscribe Us

Rofiana SD Negeri Pungkuran by Rofiana Rofiana

Tips Menulis Buku Agar Diterima Penerbit Mayor

Tips Menulis Buku Agar Diterima Penerbit Mayor


Hari Jumat, 12 Februari merupakan pertemuan ke-18 belajar menulis gelombang 17 yang digagas oleh Om Jay. Tadi malam ditemani hujan yang cukup lebat dan sesekali menyeruput segelas teh hangat,  mulailah menyimak kuliah online malam ini.

Mr Bams selaku moderator segera memulai pertemuan pelatihan belajar menulis. Narasumber malam ini menghadirkan narasumber hebat Bapak Joko Irawan Mumpuni selaku Direktur Penerbitan Penerbit Andi. Tema yang dibahas pada pertemuan ke-18 adalah " Menulis Buku Ajar". Sebelumnya pada hari Senin dan Rabu yang lalu juga menghadirkan narsum dari Penerbit Andi juga Pak Agus dan Pak Edi.  

Pak Joko memulai pemaparannya dengan teknik share slide dan kemudian dilanjutkan dengan pesan suara. Tujuannya agar tidak mudah di copas di blog. Pada awal pemaparannya Pak Joko share slide yang bisa dilihat pada gambar berikut : 


Saat ini kita masuk dalam tahap manakah ?

Saya tidak mau menulis

Saya tidak dapat menulis

Saya dapat menulis

Bagaimana menulis

Saya akan mencoba menulis

Saya dapat menulis

Akhirnya saya dapat menulis dan mempunyai buku


Dari gambar tersebut dapat kita lihat, masuk di level berapakah kita? Harapannya dengan mengikuti kelas belajar menulis ini kita akan berada di posisi puncak. Indutsri penerbitan jika dilihat secara kompleks maka akan berhubungan erat dengan stakeholder yang ada yakni penulis, pabrik kertas, editor, toko buku. Ketika kita menulis satu buku yang berhasil diterbitkan dan laku secara nasional kita dapat menolong orang lain juga. 

Ekosistem penerbitan jika disederhanakan sebenarnya hanya mencakup 4 aspek saja yaitu : penulis, penerbit, penyalur, dan pembaca. Pembaca dikategorikan sebagai target pasar/pasar buku. Pelakunya adalah penulis, penerbit, penyalur, dan toko-toko buku. Penerbit juga dianggap sebagai suplyer buku. 


Menurut Pak Joko saat ini industri penerbitan buku di Indonesia itu rendah. Hal yang menjadi penghambatnya adalah :

Minat baca kurang (budaya baca, kurangnya bahan bacaan, kualitas bacaan)

Minat tulis rendah ( budaya tulis, tidak tahu prosedur menulis dan penerbitan). Untuk meningkatkan minat tulis rendah pada anak dengan memberikan keteladanan pada siswa. 

Apresiasi hak cipta kurang (pembajakan, duplikasi non legal, perangkat hukum)

Orang-orang lebih mudah berbicara panjang lebar dibanding jika harus menulis. Minat untuk membacapun juga rendah, lebih senang menonton. Saat ini marak adanya pembajakan karya tullis yang ada di mana-mana. Padahal proses menulis itu panjang. 

Proses naskah untuk menjadi buku melewati beberapa tahap yaitu :

a. Naskah yang sudah diap dikirimkan ke penerbit

b. Naskah yang diterima dipelajari untuk ditolak  atau diterima. Jika naskah diterima akan diberi surat pemberitahuan melalui  email atau cetak. dalam surat cetak berisi lampiran SPT (Surat Perjanjian Terbit) yang harus ditandatangi oleh penulis dan dikembalikan ke penerbit lengkap dengan softcopynya. 

c. Edit naskah

Naskah yang masuk ke Penerbit Andi setiap bulannya bisa mencapai 500an naskah yang hanya diambil sekitar 50an saja. Sisanya dikembalikan ke penulis. 

Kita sebagai penulis sebaiknya memilih penerbit yang baik yang memenuhi kriteria : 

a. Memiliki jaringan pemasaran yang luas (jangan yang lokal agar penulis dikenal secara nasioanl maupun internasional). Penerbit yang baik juga memiliki fasilitas ISBN (nomor yang unik yang membedakan)

b. Pilihlah Penerbit yang jujur dalam memberikan pembayaran royalti.


c. Mengaku penerbit tapi bukan penerbit hanya sebagai broker naskah yang bisa dilihat dari indikasi alamat tidak jelas, tidak ada dokumen perjanjian penerbitan yang baik, tidak memiliki jaringan pemasaran dan distribusi sendiri, tidak memiliki percetakan sendiri, persentase royalty tidak wajar serta laporan keuangan tidak jelas. 

Dengan mengutip kalimat dari Pramudya Ananta Toer "Tahukah kau mengapa aku sayang kau lebih dari siapa pun? Karena kau menulis. Suaramu takkan padam ditelan angin, akan abadi sampai jauh, jauh di kemudian hari". Kalimat dari Pak Pramudya tersebut menjadikan sebuah motivasi bagi kita untuk terus menulis agar abadi sebagai warisan unruk anak cucu yang tidak akan ternilai harganya. 

Menurut Pak Joko yang akan diperoleh oleh penulis yang telah berhasil menerbitkan buku yaitu :

a. Kepuasan

b. Reputasi akan naik

c. Karier akan berkembang dengan baik

d. Uang


Naskah yang diterima atau tidak ada sistem penilaian tersendiri di penerbitan dengan komposisi:

Editorial  bobot 10%

Peluang potensi pasar 50%

Keilmuan 30%

Reputasi penulis 10%


Naskah seperti apa yang diterima penerbit ? Naskah yang diterima oleh penerbit adalah tema populer dan penulis populer. 

Untuk mengetahui, mengetes dan menguji naskah populer dengan google trend yang akan mengetahui tema yang sedang trending saat ini dan tentu saja diminati banyak orang. Kita dapat mengetes tema populer yang sedang trending dengan memasukkan kata kunci yang ingin dikatahui. Kita sebagai guru bisa memilih tema yang trending sesuai dengan tugas kita, misalnya matematika yang ternyata trendingnya ajeg. 

Karena kita dalam kondisi pandemi ada baiknya juga bisa mengangkat tema ini. Seiring perkembangan jaman dan kondisi akan terjadi pergeseran pekerjaan yang akan hilang dan muncul pekerjaan baru seperi youtuber dan blogger. 

Kwadran kategori naskah yang diterima oleh penerbit dapat dilihat pada slide di bawah ini : 

Pak Joko menyarankan bagi penulis pemula untuk memilih kwadran kanan bawah yakni market lebar walaupun Lifecycle pendek dengan alasan penulis senior tidak bersedia menulis dengan lifecycle pendek. Naskah yang di tolak penerbit market sempit dan lifecycle pendek. 

Gaya selingkung apa saja diterima oleh Penerbit Andi, yang penting konsisten pada salah satu gaya selingkung.

Penulis idealis dan penulis industrialis mempunyai karakter sendiri. Penulis idealis tidak mempermasalahkan royalty, sedangkan penulis industrialis mementingkan royalty. Penerbit memilih kombinasi antara penulis idealis dan penulis industrialis. 

Buku yang paling cepat laku adalah buku yang populer. Model persaingan antara buku teks adalah perang antar reputasi penulisnya.

Cara-cara atau langkah-langkah untuk mengirmkan naskah adalah : 

a. Cetak naskah lengkap

b. Sertakan biodata diri

c. Sertakan deskripsi segmen pasar yang ingin diraih

d. Masukkan amplop dan kirimkan ke penerbit

e. Tunggu pemberitahuan apakah naskah diterima atau tidak

Di akhir pemaparan materi, Pak Joko mengutip kalimat dari Pramoedya Ananta Toer "Orang boleh pandai setinggi langit, tepai selama ia tak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan sejarah" dan juga kutipan kalimat dari Al Ghazali  "Bila kau bukan anak raja, juga bukan anak ulama besar, maka menulislah"



Demikianlah hasil resume dengan narasumber Bapak Joko Irawan Mumpuni. Materi yang luar biasa padat menjadikan saya agak terlambat menyelesaikan tulisan resume ini. Sampai jumpa pada penulisan resume berikutnya !


Salam Literasi, 


Rofiana, S.Pd.





Posting Komentar

8 Komentar

  1. materi luar biasa, kita yang nyimak dag dig dug, hi hi hi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul sekali Bund Pipit..sampe ngos-ngosan bikin resumenya..hehee...

      Hapus
  2. Keren Bu Rofiana, tulisan yang indah dan selalu menginspirasi.
    Salam literasi.

    BalasHapus
  3. Mntap bin keren. Lengkap, sempurna dan menginspirasi. Lanjutkan,..Good job.

    BalasHapus