Subscribe Us

Rofiana SD Negeri Pungkuran by Rofiana Rofiana

Menolong Nenek


Menolong Nenek 

Minggu pagi Ardi, Doni, Diyan dan  Andi bermain sepak bola di lapangan dekat perpustakaan desa. Pagi itu cuaca cerah. Keempat anak tersebut bersemangat dalam bermain sepak bola. Sesekali mereka tertawa dengan riang gembira.

            “Ayo Di, terus tendang bolanya!” kata Doni sambil berlari mengejar Ardi yang menggiring bola.

Bola yang digiring Ardi akhirnya mampu masuk ke dalam gawang buatan yang dibuat mereka.

            “ Goll….Yees… masuk bolanya” teriak Ardi kegirangan sambil mengelap peluh keringat yang membasahi mukanya.

            “ Kita istirahat dulu yuk!” Ardi mengajak teman-temannya untuk istirahat. Mereka istirahat sambil minum air yang mereka bawa dari rumah. Sesekali mereka berbincang-bincang kegiatan yang ada di sekolah.

Hari sudah hampir siang, Ardi mengajak teman-temannya untuk segera pulang. Kebetulan setengah jam lagi Doni dan Andi yang saudara sepupu akan diajak ke acara hajatan di tempat neneknya, sehingga mereka harus segera pulang. Mereka bergegas mengambil sepeda masing-masing.

Brukkkkk…… Tiba-tiba terdengar benturan dan sesuatu yang terjatuh. Reflek keempat anak tersebut menengok ke arah datangnya suara. Ternyata suara benturan tersebut datang dari jalan di depan lapangan. Terlihat seorang nenek terjatuh bersama sepedanya dan kronjot yang berisi sayur-sayuran. Nenek tersebut kesulitan untuk bangun.

            “Aduh.. sayuranku semua tumpah” kata nenek tersebut sambil meringis kesakitan memegangi kakinya.

            “Ayo..kita tolong nenek itu, kasihan !” seru Ardi kepada teman-temannya.

            “Wahh…aku tidak bisa ikut membantu Di, nanti aku sudah ditunggu Ibuku mau ke tempat nenek” kata Andi.

            “Iya Di, aku juga nanti mau ke tempat nenek bareng sama Andi” kata Doni.

            “Kalian tidak kasihan apa sama nenek itu? Lihat nenek itu kesakitan dan kesulitan untuk mengemasi barang-barangnya, ayo…urusanmu nanti gampang. Bisa diatur, nanti aku bilang sama Ibumu” kata Ardi sambil mengayuh sepedanya menuju ke arah nenek.

            “Benar kata Ardi, ayo kita bantu nenek itu dulu, kalau hanya aku dan Ardi yang membantu nenek itu, akan lama selesainya. Kasihan nenek itu. Nenek perlu bantuan kita” timpal Diyan mengiyakan ajakan Ardi.

            “Bagaimana Don? Apa nanti kita tidak ditinggal ke tempat nenek? Nanti kalau kena marah bagaimana? Andi bertanya pada Doni.

            “Gimana ya? Tapi benar apa yang dikatakan Ardi dan Diyan. Nenek itu membutuhkan bantuan kita. Kalau kita ikut membantu bisa cepat selesai menolong nenek itu. Kerja sama akan membuat pekerjaan cepat selesai termasuk menolong nenek” Doni segera bergegas menyusul Ardi dan Diyan dan segera membantu nenek.

Ardi membantu nenek berdiri, Diyan membantu memunguti sayuran yang berhamburan, Doni segera membantu Diyan dan Andi mengurus sepeda nenek. Setelah ditanya ternyata rumah nenek tidak jauh dari lapangan tempat tadi mereka bermain bola. Keempat anak tersebut mengantar nenek sampai di rumahnya. Untungya sepeda nenek tidak rusak jadi msih bisa dinaiki. Keadaan kaki nenek juga tergolong luka ringan sehingga masih bisa menaiki sepeda setelah sebelumnya beristirahat sebentar.

            “Terimakasih banyak ya anak-anak. Kalian telah membantu nenek bahkan sampai mengantar nenek pulang. Ayo..mampir dulu di rumah nenek!” kata nenek sambil tersenyum dan mempersilakan masuk.

            “Sama-sama Nek! Semoga nenek sehat selalu ya. Tapi maaf Nek, kami tidak bisa mampir, karena ada teman kami yang sudah ditunggu Ibunya. Kami pamit pulang ya Nek!” jawab Andi dengan sopan seraya mengulurkan tangan kepada nenek dan diikuti oleh ketiga temannya.

Sesuai janji Ardi, Ardi yang menjelaskan kepada Ibu Andi dan Doni mengapa mereka pulang terlambat. Doni takut kalau dimarahi ibunya karena pulang terlambat. Ibunya Andi dan Doni bisa mengerti dan menyuruh mereka untuk segera mandi. Ardi dan Diyan kemudian pulang ke rumah maing-masing.

            “Kerjasama harus terus kita pupuk karena membuat pekerjaan cepat selesai ya Yan” kata Ardi dalam perjalanan pulang.

            “Iya..betul sekali Di. Kerjasama juga akan mempererat kerukunan lho” jawab Diyan dengan tersenyum.

Ardi dan Diyan menuju rumah masing-masing. Mereka berpisah di Gang Pramuka. Hari sudah semakin siang, mentari semakin menyengat kulit. Ardi dan Diyan sudah sampai di rumah masing-masing. 

 

#30daysreadingastorywithyourkids

#onedayonestory

#week2kerjasama

 

Posting Komentar

0 Komentar